Rabu, 07 Januari 2015

Laporan Pengujian Protein Praktikum Biokimia Umum

ACARA III
PENGUJIAN PROTEIN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
          Protein merupakan suatu polipeptida yang memilki struktur primer, sekunder, tersier dan kuartier. Penentuan konsentrasi protein merupakan proses yang rutin digunakan dalam kerja Biokimia. Ada beberapa metode yang bias digunakan dalam rangka penentuan konsentrasi protein, yaitu Uji Ninhidrin, Uji Biuret dan lain sebagainya. Masing-masing metode mempunyai kekurangan dan kelebihan pemilihan metode yang terbaik dan tepat untuk suatu pengukuran bergantung pada beberapa faktor seperti misalnya, banyaknya material atau sampel yang tersedia untuk melakukan pengukuran dan alat yang tersedia (Hermansyah, 2012). Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum ini untuk mengidentifikasi adanya gugus a-asam amino bebas pada suatu bahan, untuk mengidentifikasi adanya ikatan peptide suatu larutan, untuk mengidentifikasi gugus R asam amino, yang mengandung sulfur dan mengidentifikasi titik isoelektrik protein.

Tujuan Praktikum
          Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi adanya gugus a-asam amino bebas pada suatu bahan, untuk mengidentifikasi adanya ikatan peptide suatu larutan, untuk mengidentifikasi gugus R asam amino, yang mengandung sulfur dan mengidentifikasi titik isoelektrik protein.
TINJAUAN PUSTAKA
          Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup yang tersusun atas unit-unit molekul kecil penyusun yaitu asam amino dirangkai satu sama lain dengan ikatan peptida dan berfungsi sebagai unsur pembentuk struktur sel dan penghasil energi. Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O dan N serta mengandung fosfor dan belerang (Winarno dalam Purnomo, 2012).
          Bagi manusia ada 8 asam amino yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari. Metionin, histidin dan sistein ini sangat penting bagi pertumbuhan anak-anak. Histin merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein. Histidin ini berfungsi prekursor hestamin, suatu amina yang berperan dalam sisitem syaraf. Metionin bersama-sama dengan sistein (asam amino non esensial) adalah asam amino yang memiliki atom S yang sangat penting dalam sintesis protein. Asam amino ini bagi manusia bersifat esensial, sehingga harus dipenuhi dari bahan pangan. Sumber utama metionin adalah susu, daging, ikan, sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan (Yuniati, 2012).
          Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional alkarboksil (-COOH) dan amina (-NH2). Dalam Biokimia seringkali pengertiannya dipersempit keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C “alfa” atau a). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus aminino memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik. Cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion (Budiman, 2009).
          Kelarutan protein didalam suatu cairan sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya. Protein seperti asam amino bebas memilki titik isoelektrik yang berbeda-beda (Poedjadi, 2008).
          Semua protein didalam semua mahluk hidup tanpa mengandung fungsi dan aktivitas biologinya, dibangun oleh susunan dasar yang sama yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologi. Secara cukup sederhana protein berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino merupakan abjad struktur protein, karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam jumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk membuat berbagai protein dalam jumlah yang hamper tidak terbatas (Purwo, 2010).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
          Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 November 2014 di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
Alat dan Bahan Praktikum
a.     Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, pipet ukur, pipet tetes, filler, penangas air, karet gelang, penjepit tabung reaksi, gelas beaker, rak tabung reaksi, tissue, dan stopwatch.
b.     Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquades, albumin, glisin 1 %, susu segar, larutan Ninhidrin, CuSO4 0,5 %, Pb Asetat, NaOH 10 %, dan 40 % dan Asetat 0,1 M dan 0,001 %.
Prosedur Kerja






HASIL PENGAMATAN
Tabel 3.1. Hasil Pengamatan Uji Ninhidrin
Jenis Larutan
Perubahan Warna
Aquades
Bening
Glisin 1 %
Ungu Pekat
Albumin
Ungu

Tabel 3.2. Hasil Pengamatan Uji Biuret
Jenis Larutan
Perubahan Warna
Aquades
Abu-abu
Glisin 1 %
Biru
Albumin
Coklat Pekat

Tabel 3.3. Hasil Pengamatan Uji Sulfur
Jenis Larutan
Hasil Uji
Glisin 1 %
Putih Bening
Albumin
Coklat Gelap

Tabel 3.4. Hasil Pengamatan Sifat Isoelektrik Protein

Nomor Tabung reaksi

1
2
3
4
5
6

pH

4,1
4,4
4,8
5,1
5,4
5,7
Jumlah Endapan
2
2
3
3
1
1
Keterangan :
Tidak ada endapan   = 1
          Sedikit endapan        = 2
          Banyak endapan       = 3



PEMBAHASAN
          Protein merupakan rantai asam amino dengan ikatan peptida yang terbentuk dari gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus asam amino yang alain. Asam amino sesuai dengan namanya terdiri dari gugus asam (-COOH) dan gugus amin (NH2). Asam amino digolongkan atas asam amino esensial dan non esensial, asam amino esensial adalah asam amino yang diperlukan tubuh namun tubuh tidak dapat mensintesis, sehingga harus dipasok dari bahan pangan (Yuanita, 2012).
Uji Ninhidrin merupakan uji umum yang digunakan untuk menentukan jumlah asam amino yang terkandung dalam protein. Uji ini dilakukan dengan cara menambahkan reagen Nnhidrin dan pemanasan selama 5 menit pada suhu 100ºC. Larutan yang diuji antara lain aquades, glisin 1 % dan albumin. Setelah pemanasan terjadi perubahan warna pada glisin 1 % dan albumin menjadi warna ungu pekat dan ungu. Semakin pekat warna yang dihasilkan berarti semakin tinggi kandungan asam amino pada larutan protein tersebut. Perubahan warna yang terjadi ini disebabkan karena adanya kandungan gugus karboksil (COOH) dan amina bebas (NH3) pada sampel protein tersebut sehingga berubah warna menjadi biru hingga ungu pekat. Sedangkan pada aquades tidak ada perubahan warna yang terjadi ini menunjukkan bahwa aquades bukan merupakan protein.
Uji Biuret digunakan untuk mengetahui adanya ikatan peptida pada sampel protein. Komposisi dari reagen ini adalah senyawa kompleks yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N) dan merupakan hasil reaksi antara dua senyawa urea (CO(NH2)2). Dalam suasana basa (penambahan NaOH), ion Cu2+ yang berasal dari pereaksi Biuret akan bereaksi dengan –C0 dan –NH dari rantai peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna violet atau biru  keunguan (Fessenden, 2002). Percobaan ini menunjukkan bahwa didalam sampel tersebut terdapat ikatan peptida yang menggabungkan asam amino yang satu dengan asam amino yang lainnya. Sedangkan pada albumin dan aquades berturut-turut berwarna coklat pekat dan abu-abu. Terjadinya perubahan warna biru pada glisin disebabkan karena ion CU2+ yang berasal dari preaksi biuret bereaksi dengan gugus _CO dan _NH dari rantai peptida yang ada pada larutan glisin.



KESIMPULAN
          Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.  Protein merupakan rantai asam amino dengan ikatan peptida yang terbentuk dari gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino lainnya.
2.  Perubahan warna pada uji Ninhidrin disebabkan karena adanya kandungan asam amino bebas dan gugus karboksiln pada larutan protein sehingga berwarna biru hingga ungu pekat.
3.  Perubahan warna pada larutan disebabkan karena ion yang berasal dari pereaksi Biuret bereaksi dengan gugus –CO dan –NH dari rantai peptida sehingga berwarna biru.
4.  Pada uji Sulfur akan terjadi perubahan warna menjadi coklat gelap atau hitam jika pada suasana basa.
5.  Semakin mendekati titik Isoelektrik, maka endapan yang terbentuk semakin banyak ini terjadi pada pH 4,8 dan 5,1 karena pada pH tersebut menggunakan sedikit larutan asetat.


Nb : Daftar Pustaka di Halaman terpisah... ^_^ Klik Disini

1 komentar:

  1. casino nba 2021 - CBSJeon.net
    A fun and exciting 생활바카라 casino and games 샌 브루노 experience awaits you at the best online 실시간 스포츠 스코어 casinos in Colorado. Free 사설토토 spins and 텍사스홀덤 no deposit bonus offers await!

    BalasHapus