Rabu, 07 Januari 2015

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan Praktikum Biokimia Umum

ACARA I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
                                                    PENDAHULUAN              
Latar Belakang
          Dalam melaksanakan praktikum biasanya dilaksanakan di laboratorium. Laboratorium merupakan tempat melakukan penelitian dan berbagai percobaan. Dalam percobaan biasanya menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium. Alat-alat dalam laboratorium memiliki fungsi dan prosedur kerja yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut harus di perhatikan dengan serius, karena selama praktikum praktikan akan berhubungan alat-alat tersebut. Pada saat praktikum praktikan harus berhati-hati dalam menggunakan alat-alat yang ada dalam laboratorium, jika tidak alat-alat tersebut bisa rusak dan juga hasil penelitian akan kurang baik (tidak memuaskan) dan juga bisa jadi gagal serta dapat menyebabkan dampak negatif pada keselamatan diri sendiri maupun orang lain (Hanifah, 2012). Oleh karena itu, pengenalan alat dan bahan ini penting dilaksanakan karena dapat mengetahui dan memahami serta menguasai jenis-jenis alat dan bahan, nama masing-masing alat dan bahan dan fungsi masing-masing alat dan bahan yang baik dan benar.
Tujuan Praktikum
          Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami serta menguasai jenis-jenis alat dan bahan, nama masing-masing alat dan bahan dan fungsi masing-masing alat dan bahan yang baik dan benar.



TINJAUAN PUSTAKA
          Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan sangatlah penting, agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan praktikum dan apabila terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan sebaik mungkin. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses pemanasan, misalnya pembakaran gas. Ada juga alat-alat yang mempunyai jenis dan macam yang kompleks sehingga dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi (Prabowo, 2009).
          Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, kayu, porselen, aluminium, plastik dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap asam, tahan terhadap panas dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Waltor, 2010).
          Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium tersebut terbuat dari gelas (kaca). Meskipun alat-alat tersebut telah siap dipakai, namun dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan  sambungan-sambungan dengan gelas atau alat lain untuk membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam, 2010).
          Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar bila tidak digunakan dengan baik. Seperti  pekerjaan lainnya, bekerja dalam laboratorium kimia mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena factor ketidaksengajaan, ketelodoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat dan bahan, sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap kemungkinan bahaya (Setiawati, 2009).
          Dalam mengukur suatu zat atau bahan hendaknya menggunakan suatu alat. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu zat kimia adalah gelas ukur. Akan tetapi, pengukuran dari gelas ukur ini penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat praktikum pengukuran yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi yaitu pipet ukur. Namun pengukuran dengan pipet ukur ini tidak terlepas juga dari ketelitian praktikan (Rahman, 2011).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Oktober 2014 di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
Alat dan Bahan Praktikum
a.  Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah neraca analitik, hot plate, Erlenmeyer, rubber bullb, pipet gondok, pipet ukur, pipet tetes, tabung raksi, gelas beaker dan pengaduk kaca.
b.  Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Asam Sulfat Reagen ACS (H2SO4), Natrium Klorida (NaCl), Natrium Hidroksida (NaOH), Asam Klorida ( HCl) dan Aluminium Klorida.
PEMBAHASAN
Tabel 1.1. hasil Pengamatan Alat-alat Praktikum dan Fungsinya
No
Nama Alat
Fungsi
1
Neraca Analitik

Digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala kecil/mikro (biasanya hingga 4 desimal 0,0001 gram)
2
Hot plate

Alat ini biasa digunakan untuk memanaskan larutan di dalam proses analisa air, lemak dan lain sebagainya. selain itu juga untuk memanaskan aquades atau pelarut lainnya dalam pembuatan larutan
3
Erlenmeyer

Digunakan  untuk menampung larutan, bahan atau cairan
4
Rubber Bulb

Untuk menyedot larutan yang dipasang pada pangkal pipet ukur dan untuk membuang gas
5
Pipet gondok/pipet volume
Digunakan untuk Mengambil larutan dengan volume tepat
6
Pipet Ukur

Untuk mengukur volume larutan.
7
Pipet Tetes

Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
8
Tabung Reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
9
Gelas Beaker

Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
10
Pengaduk Kaca

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.


Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Analisis Material Safety Data Sheets  (MSDS) Bahan Kimia

No
Nama Bahan
Nama Dagang
Sifat
Bahaya
Cara Penanganan
1
Asam Sulfat Reagen ACS
(H2SO4)
Asam Sulfat
Tidak Mudah terbakar, Titik Didih: 534-590 °C, Tidak berwarna keruh menjadi cair sedikit kuning.
Menyebabkan iritasi parah dan luka bakar. Mungkin berbahaya jika tertelan. Hindari menghirup uap atau debu.
Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah menangani. Simpan wadah tertutup.
Terkena pada :
Kulit: Cuci daerah yang terkena dengansabun dan air. Jika terjadi iritasi, dapatkan bantuan medis.
Mata: Cuci mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, angkat tutup sesekali. Mencari Bantuan Medis.
Terhisap: Hapus dengan udara segar.
-        Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
Tertelan: Berikan beberapa gelas susu atau air. Muntah dapat terjadi secara spontan. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.

2
Natrium Klorida
(NaCl)
Garam dapur
Solid (Bubuk kristal padat), Warna Putih, Titik Didih 1413 °C (2575,4 °F), Mudah larut dalam air dingin, air panas. Larut dalam gliserol, dan amonia. Sangat sedikit larut dalam alkohol. tidak larut dalam Asam klorida.

Kontak Mata:
-        Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
-        Segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yang sesuatu melunakkan dapatkan perawatan medis dengan segera.
Jika Serius cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera.
Inhalasi:
-        Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis. Jika serius terhirup evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut. Cari bantuan medis segera.
Tertelan:
-        Jangan mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada korban yang sadar. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
3
Natrium Hidroksida
(NaOH)
Natrium hidroksida
Solid (Deliquescent padat), berbau, Warna Putih,
Titik Didih: 1388 °C (2530,4 °F)
, Mudah larut dalam air dingin.

Kontak Mata:
-        Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
-        Kontak Kulit :
-        Segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yang sesuatu melunakkan. Cuci sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera. Jika terkena kulit serius cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera.
Inhalasi:
-        Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis. Jika serius terhirup evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut. Cari bantuan medis segera
Tertelan:
-        Jangan  mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada korban yang sadar. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
4
Asam Klorida
(HCl)
Asam Hydrochloric
Tidak mudah terbakar, bentuk cair bau menyengat, warna bening sampai agak kekuningan, massa jenis  2.13, titik didih 85 oC, titik lebur  -20oC, terlarut dalam air.
Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup, Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan, Menyebabkan luka bakar dan dermatitis, Menyebabkan bronchitis kronis
Terkena pada :
Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran, Hindari pemanis buatan.
Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter
5
Aluminium Klorida
Aluminium Klorida
Bentuk Padatan, warna putih sampai kuning muda, tekanan uap 20oC.
Sangat interaktifbila terkena kulit, mata atau terhirup dan tertelan.
Terkena pada :
Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran, Hindari pemanis buatan.
Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter


Nb : Daftar Pustaka di Halaman terpisah... ^_^ Klik Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar